PT Tower Bersama Infrastructure Tbk ("TBIG") Mengumumkan Penerbitan Obligasi Rupiah
JAKARTA, 8 Juli 2025 – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk ("TBIG") pada hari ini mengumumkan bahwa Perseroan telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan VII Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2025 (“Obligasi TBIG VII Tahap I”) dalam program obligasi yang baru senilai Rp20 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2025 (“Sukuk Ijarah I Tahap I”) perdana dalam program Sukuk Ijarah baru senilai Rp8 triliun.
Total penerbitan Obligasi TBIG VII Tahap I sebesar Rp750 miliar yang terdiri dari Rp201 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,75% untuk tenor 3 tahun dan Rp549 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,00% untuk tenor 5 tahun. Obligasi TBIG VII Tahap I adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG dan memiliki pembayaran bunga setiap kuartal. Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Perseroan, khususnya pelunasan Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV Tahun 2022 Seri B yang akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2025 dan sisanya untuk pembayaran pinjaman Rupiah.
Total penerbitan untuk Sukuk Ijarah I Tahap I sebesar Rp750 miliar yang terdiri dari Rp80,52 miliar jumlah sisa imbalan ijarah dengan cicilan imbalan ijarah per tahun sebesar Rp5,435 miliar yang berjangka waktu 3 tahun dan Rp669,48 miliar jumlah sisa imbalan ijarah dengan cicilan imbalan ijarah per tahun sebesar Rp46,864 miliar yang berjangka waktu 5 tahun.
Obligasi TBIG VII Tahap I dan Sukuk Ijarah I Tahap I akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Juli 2025.
Per 31 Maret 2025, total pinjaman (debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp28.977 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp4.324 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp550 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp28.427 miliar dan pinjaman bersih senior (net senior debt) menjadi Rp3.774 miliar. Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2024 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,8x dan rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 0,6x.
“Meskipun kami telah aktif di pasar obligasi konvensional Rupiah, kami dengan bangga memperkenalkan program Sukuk perdana senilai Rp8 triliun. Ini menandakan penambahan yang signifikan dalam instrumen pembiayaan Rupiah kami. Kami berencana untuk terus mengakses pasar obligasi Rupiah melalui program IDR20 triliun dan program Sukuk senilai IDR 8 triliun,” komentar Helmy Yusman Santoso.,” komentar Helmy Yusman Santoso, CFO TBIG.